Reuni Akbar 212 Kumpul Timses, Intoleran, dan SARA, BENARKAH?

(sumber: rlthingy on Twitter, isi pesan dari pengirim)

KCHSO.id ー Hari ini lini massa Twitter kembali ramai berkat message confess (menfess) yang berisi mengenai si pengirim yang sedih karena banyak orang yang memandang miring Reuni Akbar 212 yang dilaksanakan pada hari ini, Ahad 2 Desember 2018.

Banyak orang yang menganggap miring aksi Reuni Akbar 212. Mereka menyebut Aksi 212 dan Reuni Akbar 212 sebagai: kumpul timses, jelek, intoleran, SARA, jalan menuju negara khilafah, dan framming politik.









Dari yang berhasil dipantau, tak banyak yang pro dengan si pengirim. Selain memberikan dukungan moral, ada juga yang membenarkan Aksi serta Reuni Akbar 212.











Seperti diketahui, Aksi 212 berawal pada Jumat, 2 Desember 2016. Intensinya adalah membela Al-Quran dan atau agama Islam yang dinistakan oleh Ahok. Baru kemudian, ada Reuni Akbar yang sudah berlangsung 2 kali ini.

Bagi orang-orang yang kontra dengan pengirim tadi, mereka menganggap bahwa Ahok tak salah, dan berkata bahwa video di mana Ahok menista agama adalah video editan. Seperti bisa diprediksi, tak banyak yang menanggapi cuitan yang membela pengirim. Sebaliknya, banyak yang menanggapi cuitan yang kontra pengirim, bahkan saat pengirim disebut 'goblok' dan 'kintil', tetap banyak yang setuju dengan me-retweet dan meng-like cuitan mereka tadi.
Setelah dipantau lagi, ada satu akun yang begitu aktif membalas orang-orang yang kontra pengirim. Dan itu artinya, banyak juga balasan yang ia dapat. Kebanyakan (atau bahkan semuanya!) menganggap bahwa ia adalah seorang Muslim, karena ia tidak mendukung petahana dan mendukung Aksi serta Reuni Akbar 212. Padahal kenyataannya, ia adalah minoritas.



Jika Kristen disebut minoritas, maka agamanya lebih minoritas daripada Kristen. Jadi, ia menganggap bahwa jika ia tidak mendukung Jokowi dan mendukung Aksi serta Reuni Akbar 212, bukan berarti ia mayoritas.
"Gak semuanya yang dukung Jokowi itu Muslim. Gak semua yang dukung Aksi 212 itu Muslim. Yang gini aja kalian nggak nyampe-nyampe," cuitnya, Ahad 2 Desember 2018 pukul 18.38 WIB.

Dan terakhir, bahkan Yunarto Wijaya, pemilik lembaga survei politik Charta Politika, berkata bahwa nyinyir tak akan menambah suara dukungan mereka (pada Jokowi).

"Buat pendukung petahana yang nyinyir ke PA 212, andaikatapun ada motif politik yang nyusup ke acara ini, harus disadari bahwa kubu oposisi berhasil membangun gerakan politik yang luar biasa. Nyinyir gak akan nambah suara junjungan Anda," cuitnya lewat akun Twitter-nya, @yunartowijaya, Ahad 2 Desember 2018 pukul 21.12 WIB.

(*)

Komentar

Postingan Populer